"Kegagalan adalah awal dari kesuksesan", begitulah pepatah populer yang tidak lupa diucapkan para motivator dan orang sukses yang berbagi kisah pengalamannya. Terus bangkit dan mencoba. Jangan menyerah. Sebab, bisa jadi saat kita menyerah, kesuksesan kita hanya tinggal sejengkal untuk kita raih.
Banyak kiat atau cara yang mereka bagikan. Manis dan penuh makna setiap tutur katanya sehingga mampu menggetarkan jiwa kita. Mempengaruhi kita untuk percaya diri. "Jika kita bisa, kenapa kailan tidak bisa?", ucap mereka.
Ya, memang ada kebenaran dari apa yang mereka sampaikan. Masuk akal. Tapi ada hal yeng mereka tidak tahu dan tidak mereka alami. Mungkin ada dari mereka yang tahu dan/atau mengalaminya, lebih tepatnya pasti ada. Namun hanya sebagian kecil dari meraka. Apa itu?
- Mereka tidak meyadari sebagian besar dari kami bekerja lebih keras dibanding mereka.
Sering kali mereka mengeluh kelelahan dari pekerjaan mereka. Merasa mereka sudah sangat bekerja keras. Mereka mengdapatkan hasil yang sebanding dengan kerja kerasnya. Iya, sebanding -ucap mereka. Semoga meraka tidak sempat membandingkan dengan kerja keras kita yang dihargai jauh lebih sedikit.
- Mereka tidak memulai dari 0 (nol).
Terlahir dari keluarga kaya, mempunyai banyak uang dan koneksi. Bukan hanya kebutuhan, bahkan keinginan mereka tercukupi semuanya. Apa yang mereka bilang, yaitu "Jangan takut gagal dan teruslah mencoba", tidak sepenuhnya bisa kita lakukan. Jika kita gagal dan ingin mencoba lagi, seketika ada bisikan "Kamu mungkin besok jadi gelandangan. Uangmu akan habis jika kamu mencobanya lagi. Kamu besok mau makan apa? Barang berharga apa yang kamu punya untuk dijual? Kenapa kamu berani memikirkan hutang; yang mana 1 detik berikunya dalam hidupmu saja kamu tidak tau apa yang akan terjadi, tapi kamu berani memberi janji dan memastikan untuk melunasi hutangmu suatu saat nanti!". Kira-kira seperti itu bisikannya.
- Mereka tidak mengalami apa yang kita alami.
Sekeras apapun mereka mencoba memahami kita dan mencoba menjadi seperti apa kita, untuk mendekatinya saja tentang bagaimana kita, mereka tidak bisa. Mereka yang tidak mengalaminya, tidak akan mampu menjadi kita. Mungkin ini berlaku juga untuk para politikus yang mengumbar banyak janji manisnya saat kampanye, seolah mereka benar-benar mengetahui masalah orang kecil seperti kita.
Sebagai tambahan, di bawah ini mungkin agak keluar dari topik;
- Mereka mempunya counter attack.
Dengan percaya diri berpura-pura miskin tapi tidak siap menjadi miskin. Tentu saja, karena jika mereka diserang atau diolok-olok, meraka bisa menyerang balik dengan memamerkan harta dan kuasanya. Hal yang mustahil kita lakukan. Kita hanya bisa diam dan menerimanya.
*Seperti yang saya katakan, tentu saja tidak semua dari mereka dan bahkan kita, seperti apa yang tertulis di atas.
Teruslah bekerja keras. Yakinlah kamu bisa!